Artikel
Penalaran dan Argumentasi
1.Pemiskinan
petani pangan semakin meluas.
SLAWI,
KOMPAS.com — Pemiskinan petani pangan semakin meluas. Pendapatan rumah tangga
petani saat ini ada yang hanya Rp 300.000 per bulan. Itu pun kalau panen padinya
dalam kondisi bagus dan iklim bersahabat. Perlu kebijakan revolusioner untuk
mencegah pemiskinan petani yang semakin meluas. Penelusuran
Kompas di
sejumlah sentra produksi padi di wilayah pantai utara Jawa dari Karawang, Jawa
Barat, hingga Tegal, Jawa Tengah, sejak Minggu hingga Selasa (22/2/2011),
menunjukkan, pemiskinan petani memang nyata terjadi. Di lapangan, Mujib
(35), pemuda warga Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal,
menyatakan, saat ini ia hanya mengolah lahan sawah 0,25 bau atau sekitar 1.700
meter persegi (1 bau sekitar 0,7 hektar atau 7.096 meter persegi). Lahan ini pemberian
orangtuanya, mantan pegawai Kantor Urusan Agama Tegal. Pemilik lahan satu bau
itu saat ini menggarap lahan sewa 0,25 hektar. Dengan mengolah lahan 1.700
meter persegi, pendapatan bulanan Mujib hanya Rp 300.000-Rp 400.000 per bulan.
Itu pun dengan catatan kalau panen padi tidak ada gangguan. Karena tidak
mencukupi kebutuhan, sekalipun dia masih membujang, Mujib mencari tambahan
penghasilan dari berjualan benih dan pupuk. Paling tidak untuk kedua usaha
sampingannya itu, Mujib mendapatkan tambahan penghasilan bulanan Rp 100.000-Rp
200.000 per bulan. Dengan begitu, total penghasilannya menjadi Rp 500.000-Rp
600.000. Jumlah ini berbeda jauh dari pendapatan ayahnya yang dulu sebagai
petani dengan lahan satu bau dan bekerja sebagai pegawai negeri sipil. ”Meski saya sudah
cari tambahan penghasilan, tetap kecil pendapatannya,” kata Mujib, yang pernah
juga mencoba membudidayakan lele, tetapi malah merugi Rp 700.000. Berharap
mendapat tambahan penghasilan, ia justru merugi. Hadi
Subeno (50), petani dari Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten
Pemalang, saat ditemui sedang menjadi buruh panen di Desa Selapura, Kecamatan
Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, mengatakan, selama ini ia hanya bertani pada lahan
sewa seluas 1.700 meter persegi. Dengan biaya sewa tanah sebesar Rp
1,5 juta sekali musim tanam, ia sering tidak bisa mendapatkan hasil. Rata-rata,
hasil penjualan padi pada lahan tersebut sebesar Rp 2,5 hingga Rp 3 juta. Padahal, ia juga masih harus
mengeluarkan biaya tanam sekitar Rp 1 juta. ”Sering tidak dapat apa-apa, tidak
nombok, tetapi juga tidak untung,” katanya.
Keterangan:
Penalaran
:
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran karena terdapat
kejelasan dan fakta dalam kalimat tersebut. Kalau panen padinya dalam kondisi
bagus dan iklim bersahabat
Argumentasi
: Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat
argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat orang lain dan
belum ada kejelasan dalam kalimatnya
2.
Menkeu: Penyelundupan Sangat Memprihatinkan
JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri
Keuangan Agus Martowardojo semakin khawatir dengan penyelundupan yang kian
parah. Bukan hanya kerugian negara yang hilang namun yang paling
mengkhawatirkan adalah kenekatan pelaku penyelundupan yang berani merebut
barang selundupan yang sudah dikuasai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. “Penyelundupan
di Indonesia sangat memprihatinkan. Dalam beberapa kesempatan, barang yang
sudah dikuasai Bea Cukai masih bisa direbut oleh oknum. Mereka merusak kegiatan
dan aset negara, dan itu terjadi berulang-ulang,” ujar Agus saat berbicara
dalam Rapat Kerja Gabungan dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (23/2/2011). Menurut Agus, kondisi itu perlu
disikapi serius karena Indonesia telah menargetkan pengembangan kawasan dengan
kawasan ekonomi khusus (KEK). Jangan sampai kebebasan lalu lintas barang dari
dan ke KEK malah menjadikan penyelundupan semakin parah. “Kalau mau mau
membangun KEK jangan sampai ada perembesan dan membuat ekonomi tambah
tertekan,” katanya.
Sebuah KEK akan diberikan banyak fasilitas fiskal antara lain,
pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak penjualan barang mewah),
pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), dan tidak ada Pajak
Penghasilan PPh impor. Ini sama dengan fasilitas fiskal di luar KEK.
“Keberhasilan KEK sangat tergantung pada dukungan provinsi dan kabupaten atau
kota terutama dalam menyediakan lahan dan perizinan satu pintu,” kata Agus.
Keterangan:
Penalaran
: Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran
karena terdapat kejelasan dan fakta dalam kalimat tersebut, yaitu yang paling
mengkhawatirkan adalah kenekatan pelaku penyelundupan yang berani merebut
barang selundupan yang sudah dikuasai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Argumentasi
: Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat
argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat orang lain dan
belum ada kejelasan dalam kalimatnya
3.
Simpanan di Bank Melorot Rp 40,4 Triliun
JAKARTA, KOMPAS.com – Bertambahnya jumlah
rekening bukan berarti uang simpanan meningkat. Berdasarkan data yang disampaikan
Lembaga Penjamin Simpanan, pada Januari lalu jumlah rekening tabungan tumbuh
sebesar 0,3 persen namun duit yang disimpan justru melorot sebesar Rp 40,40
triliun bila dibandingkan Desember 2010 lalu. Pada Januari lalu, jumlah rekening bertambah
296.065 menjadi 97.500.958. Namun, uang yang disimpan turun menjadi Rp 2.330,58
triliun. Penurunan yang signifikan terjadi pada jenis tabungan
sebesar 2,32 persen atau sebesar Rp 17,04 triliun. lalu, disusul kemudian
deposito sebesar Rp 16,3 triliun dan giro sebesar Rp 6,03 triliun. Yang naik
hanya sertifikat deposito sebesar Rp 10 miliar. Cuma, LPS mengatakan, total nilai simpanan
Januari lalu mengalami kenaikan bila dibandingkan Januari 2010 lalu.
Kenaikannya mencapai 18,49
persen.
Keterangan:
Penalaran :
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran karena terdapat
kejelasan dan fakta dalam kalimat tersebut, seperti “Berdasarkan data yang
disampaikan Lembaga Penjamin Simpanan”, merupakan penjelasan bahwa kalimat
tersebut fakta.
Argumentasi
: Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat
argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat orang lain dan
belum ada kejelasan dalam kalimatnya
4.
Pemda Akan Terbitkan Obligasi Rp1,8 Triliun
JAKARTA (SINDO) – PT
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sedang membantu satu pemerintah daerah
(pemda) di Pulau Jawa yang berencana mengeluarkan obligasi pada semester
pertama tahun ini. Pemda
tersebut berencana mengeluarkan obligasi senilai Rp1,8 triliun. Direktur Rating
Pefindo Salyadi Saputra menjelaskan, Pefindo telah meminta sejumlah data
keuangan pemda itu .Data keuangan yang dimaksud antara lain terkait dengan
hasil audit tim independen ataupun hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). ”Pemda tersebut berharap bisa mengeluarkan obligasi
pada semester satu ini. Tapi dari gelagatnya, sepertinya baru akan terealisasi
pada semester kedua,” ujarnya di Jakarta kemarin. Presiden Direktur Pefindo Ronald T
Andi Kasim menambahkan, pemberian peringkat bagi daerah yang akan mengeluarkan
obligasi akan bermanfaat bagi investor.
Investor bisa mengetahui kualitas pemda dalam mengeluarkan obligasi. Beberapa
hal yang akan diungkapkan dari pemeringkatan antara lain, analisa fiskal
manajemen pemerintah daerah, pendapatan, pengelolaan pengeluaran, dan
penyerapan anggaran daerah. Selain itu, lanjut Ronald, setidaknya ada dua
pemerintah kota (pemkot) yang telah berbicara dengan Pefindo untuk melakukan
financial management assessment (FMA).Kedua pemkot tersebut terletak di kawasan
Indonesia bagian timur dan kawasan Indonesia bagian tengah. Diperkirakan proses
tersebut akan dimulai pada Maret dan selesai pada semester kedua mendatang. FMA
penting dilakukan karena untuk mengetahui tingkat kesehatan daerah. (hermansah)
Keterangan:
Penalaran :
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran karena terdapat
kejelasan dan fakta dalam kalimat tersebut.
Argumentasi
: Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat
argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat orang lain dan
belum ada kejelasan dalam kalimatnya.
5.
Produk Gaya Hidup Makin Diminati
JAKARTA(SINDO) – Konsumen
di Indonesia semakin bergairah mengeluarkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
gaya hidup meski harus mengorbankan keperluan dasar dalam rumah tangga. Executive Director of Retail
Measurement Services Nielsen Teguh Yunanto mengatakan, daya beli konsumen
membaik selama 2010. Namun, kebanyakan dari konsumen cenderung
membeli barangbarang dengan harga yang lebih murah, terutama terkait produk
gaya hidup seperti mobil, motor, dan telepon seluler (ponsel). Nielsen mencatat
besarnya peningkatan penjualan barang-barang dengan harga terjangkau. Teguh
mencontohkan peningkatan penetrasi ponsel yang kemungkinan didorong pengguna
CDMA. Peningkatan penjualan motor skuter otomatis (skutik) serta mobil keluarga
berukuran kecil. ”Saya rasa konsumen telah memperluas kebutuhan mereka kepada kebutuhan
tingkattiga.Merekainginmemenuhi kebutuhangaya hidup. Sementara pada 2010
penjualannya telah mencapai 389.712 unit atau 51% dari total penjualan mobil
sebanyak 764.710 unit. Menurut
Teguh,kondisi itu terjadi karena kemampuan produsen dalam melihat peluang yang
ada. Dengan bergeraknya pilihan konsumen kepada hal-hal dengan
harga lebih terjangkau, produk yang sukses pada 2010 adalah yang melakukan
penyesuaian melalui pengemasan ulang, mengurangi isi, dan mengurangi harga.
Salah satu yang berhasil melakukan ini adalah kategori susu bubuk. Penjualan
kategori ini meningkat lebih dari 20% dari 2009 dengan melakukan pengemasan
ulang dan pengurangan harga. Nielsen mencatat, pertumbuhan volume susu dalam
kemasan naik 13,6% didukung kontribusi 104 produk baru. Menurut dia, produsen yang
memperhatikan tren tersebut kemudian melakukan berbagai penyesuaian terhadap
produk barang dan jasa yang dihasilkan. Di antaranya dengan mengeluarkan
berbagai produk barang dan jasa yang harganya relatif lebih terjangkau tanpa mengabaikan
fungsinya. (hermansah)
Keterangan:
Penalaran
:
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran karena terdapat
kejelasan dan fakta dalam kalimat tersebut.
Argumentasi :
Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat
tersebut dapat mempengaruhi pendapat orang lain dan belum ada kejelasan dalam
kalimatnya.
6.
BEKASI - Karyawan sebuah toko meubel ditemukan tewas di dalam
ruko Regency, Jalan Raya Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Minggu
(21/2/2010) petang. Korban ditemukan terlungkup bersimbah darah di lantai dua
ruko tersebut.
Korban diduga tewas akibat hantaman benda tumpul, lantaran terlihat beberapa
luka di bagian kepala belakang. Korban diketahui bernama Endang Supriatna dan
pertama kali ditemukan sang pemilik ruko.
Petugas identifikasi Polres Metro Bekasi yang melakukan olah TKP, menemukan
sebuah martil yang terbelah menjadi dua. Alat itu dicurigai sebagai pemukul
kepala korban. Dugaan sementara, pelaku masuk melalui tembok belakang
menggunakan tangga dan diduga berjumlah dua orang.
Barang-barang yang berada dilantai dua juga terlihat berantakan. Kemungkinan
besar korban sempat melawan sebelum akhirnya tewas bersimbah darah.
Untuk kepentingan penyelidikan, petugas membawa barang bukti martil yang
terbelah dua tersebut ke Polres Metro Bekasi, untuk dilakukan penyelidikan
lebih lanjut.
Sementara jasad korban langsung di bawa ke rumah Sakit Polri Jakarta Timur
untuk dilakukan otopsi. Kini kasusnya ditangani oleh Polsek Medan Satria.(Tedi
Suteja/Global/ded)
Keterangan :
Penalaran : BEKASI -
Karyawan sebuah toko meubel ditemukan tewas di dalam ruko Regency, Jalan Raya
Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Minggu (21/2/2010) petang
Argumentasi : Dugaan
sementara, pelaku masuk melalui tembok belakang menggunakan tangga dan diduga
berjumlah dua orang.
7. Cianjur (ANTARA News)
Tingginya curah
hujan yang turun di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menambah luas
bencama alam banji dan longsor di bagian selatan kabulaten itu dari sebelumnya
lima kecamatan, demikian Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Cianjur Dedi Heryana, Minggu.
"Tingginya curah hujan yang turun selama beberapa hari terakhir,
diperkirakan akan ada kecamatan lain yang mengalami bencana karena kondisi
tanahnya rentan longsor," kata Dedi.
Menurutnya, dari delapan kecamatan yang terkena bencana alam banjir dan
longsor, maka yang terparah adalah Kecamatan Kadupandak di mana 15 rumah
terendam banjir dan 2 rumah terbawa arus, serta 50 hektar sawah rusak berat.
Di Kecamatan Cibinong, tepatnya di Desa Cimaskara, sedikitnya 20 rumah terendam
banjir, sedangkan di Kecamatan Cipanas, tepatnya Desa Cimacan, 20 rumah
terancam longsor.
"Kami terus melakukan penanganan serius ke lokasi bencana alam. Bahkan
kami menyiagakan tim cepat tanggap 24 jam," ucapnya.
Sementara itu, delapan kecamatan yang mengalami bencana alam, Naringgul,
Cidaun, Kadupandak, Pegelaran, Campaka, Cibeber, Cibinong, Cipanas.
Sementara itu, hingga saat ini, warga Kadupandak, mengungsi sementara ke rumah
warga lainnya yang dinilai aman karena rumah mereka masih direndami air
setinggi paha orang dewasa.
"Kmai hanya bisa pasrah menerima musibah ini dan berharap air segera
surut," kata Wahyu (36), warga setempat kepada ANTARA.(*)
keterangan
:
Penalaran :
Menurutnya, dari delapan kecamatan yang terkena bencana alam banjir dan
longsor, maka yang terparah adalah Kecamatan Kadupandak di mana 15 rumah
terendam banjir dan 2 rumah terbawa arus, serta 50 hektar sawah rusak berat.
Argumentasi : "Tingginya
curah hujan yang turun selama beberapa hari terakhir, diperkirakan akan ada
kecamatan lain yang mengalami bencana karena kondisi tanahnya rentan
longsor," kata Dedi
8.
VIVAnews - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menegaskan pihaknya akan
mencoret peraturan daerah (Perda) Ahmadiyah jika tak sesuai dengan Surat
Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri mengenai Ahmadiyah.
“Kalau perda itu memperkuat SKB, silakan saja. Tapi kalau di luar kewenangan,
akan dicoret,” kata Gamawan di Gedung DPR, Senin 28 Februari 2011.
Namun, Gamawan mengakui Kementerian Dalam Negeri belum melakukan kajian dan
koreksi menyeluruh terhadap perda-perda yang dibuat daerah terkait Ahmadiyah
ini. Saat ini, kata dia, Pemerintah tengah melakukan tindakan preventif untuk
memperkuat SKB sesuai koridor hukum.
Mengenai kekerasan yang berkaitan Ahmadiyah, kata Gamawan, pemerintah telah
memiliki mekanisme hukum untuk mengusutnya. Lagipula, sambungnya, Presiden SBY
telah menginstruksikan pengusutan. “Hal ini masih diproses dan akan segera
ditindak,” kata dia.
Minggu, 6 Februari lalu, sekelompok orang menyerang rumah kediaman salah satu
warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Dalam insiden ini, tiga warga
Ahmadiyah tewas mengenaskan dan lima lainnya luka parah.
Sampai saat ini, sudah 12 tersangka yang ditahan kepolisian. Dua tersangka
terakhir menyerahkan diri hari ini.
Keterangan
:
Penalaran : Minggu, 6
Februari lalu, sekelompok orang menyerang rumah kediaman salah satu warga
Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Dalam insiden ini, tiga warga
Ahmadiyah tewas mengenaskan dan lima lainnya luka parah.
Argumentasi : “Kalau perda itu
memperkuat SKB, silakan saja. Tapi kalau di luar kewenangan, akan dicoret,”
kata Gamawan di Gedung DPR, Senin 28 Februari 2011.
9.
JAKARTA – Menteri Negara Pemuda dan Olajraga Andi Mallarangeng tidak
mau Indonesia terkena suspend. Maka dari itu, Andi menyatakan Menpora siap membahas
masalah ini dengan FIFA.
Sepakbola Indonesia terancam dibekukan oleh FIFA. Pasalnya, pihak pemerintah
dianggap terlalu campur tangan dengan sepakbola di Indonesia. Namun, Andi yakin
FIFA tidak akan menghukum Indonesia begitu saja.
Hal ini disampaikan Andi kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (28/2/2011),
sesaat sebelum melakukan rapat kerja dengan anggota DPR RI Komisi X. “Kita siap
komunikasi dengan FIFA mengenai apa yang menjadi sikap pemerintah,” tegas Andi.
“Saya pikir, FIFA juga memiliki kebijakan sendiri seharusnya berkomunikasi
dengan pemerintah Indonesia. Sebab, sepakbola tidak berjalan pada sebuah ruang
vakum, melainkan pada negara yang ada aturan sendiri,” lanjutnya.
Lebih jauh Andi mengatakan, tidak ada larangan para politisi memimpin PSSI.
“Kalau namanya sepakbola, siapa saja boleh menjadi pengurus, selama mereka
mengikuti ketentuan yang ada,” tandas Andi.
Keterangan:
Penalaran : Sepakbola
Indonesia terancam dibekukan oleh FIFA. Pasalnya, pihak pemerintah dianggap
terlalu campur tangan dengan sepakbola di Indonesia.
Argumentasi : “Saya pikir,
FIFA juga memiliki kebijakan sendiri seharusnya berkomunikasi dengan pemerintah
Indonesia. Sebab, sepakbola tidak berjalan pada sebuah ruang vakum, melainkan
pada negara yang ada aturan sendiri,” lanjutnya.Lebih jauh Andi mengatakan,
tidak ada larangan para politisi memimpin PSSI. “Kalau namanya sepakbola, siapa
saja boleh menjadi pengurus, selama mereka mengikuti ketentuan yang ada,”
tandas Andi.
10.
Tentara Iran Tewaskan Empat Pemberontak Kurdi
Minggu, 21 Pebruari 2010 21:21 WIB | Mancanegara | Timur
Tengah/Afrika | Dibaca 109 kali
Teheran (ANTARA/Agencies) - Pasukan keamanan Iran menewaskan empat anggota
kelompok pemberontak Kurdi, yang terlibat dalam bentrok maut pada tahun lalu di
bagian barat laut negara itu, kata media negara pada Minggu.
"Anggota Kementerian Sandi menghadang dan menewaskan empat anggota
kelompok itu, yang terkait dengan kelompok teroris Komouleh, yang bertanggung
jawab atas kematian tiga petugas keamanan di provinsi itu pada akhir
Desember," kata laporan televisi negara, mengutip keterangan kementerian
itu di propinsi Azerbaijan Barat.
"Mereka dihadang dan tewas pada Minggu pagi di daerah dekat kota
Sardasht," kata pernyataan kementerian itu seraya menambahkan bahwa
beberapa senjata dan granat disita.
Komouleh adalah nama bagi Kelompok Hidup Bebas Kurdistan (PJAK), cabang Partai
Pekerja Kurdistan (PKK), yang mengangkat senjata pada 1984 untuk memperjuangkan
tanah air suku di Turki tenggara.
Iran menyatakan kelompok itu di belakang kematian seorang pejabat Kementerian
Kehakiman di kota Khoy di Azerbaijan Barat pada bulan lalu.
Seperti Irak dan Turki, Iran memunyai suku kecil Kurdi dalam jumlah besar, yang
sebagian besar tinggal di bagian baratlaut dan barat Republik Islam tersebut.
Iran barat, yang berpenduduk sebagian besar suku Kurdi, menjadi ajang bentrok
maut dalam beberapa tahun belakangan antara pasukan keamanan Iran dengan
pemberontak Kurdi, yang bergerak dari sarangnya di negara tetangga Irak.
Iran melihat PJAK, yang meminta swatantra untuk daerah Kurdi di Iran dan
perlindungan di provinsi perbatasan di Irak timur laut, sebagai kelompok
teroris.
Amerika Serikat, musuh bebuyutan Iran, pada Februari tahun lalu juga mencap
PJAK kelompok teroris.
Republik Islam itu terkunci dalam perselisihan dengan Amerika Serikat dan
sekutunya atas kegiatan tenaga nuklirnya, yang Washington takutkan memungkinkan
Teheran membuat senjata nuklir.
Iran membantah tuduhan semacam itu.
Iran juga menghadapi keresahan dalam negeri atas pemilihan kembali Presiden
Mahmoud Ahmadinejad pada tahun lalu dalam pemilihan umum, yang ditolak
pendukung lawan, yang mengadakan unjukrasa.
Iran, seperti juga negara tetangganya, Irak dan Turki, memiliki suku kecil
Kurdi dalam jumlah besar, yang terutama tinggal di bagian baratlaut dan barat
negara itu.
Iran adalah negara berpenduduk sebagian besar muslim Syiah, sementara sebagian
besar orang Kurdi adalah muslim Sunni.
Iran mendesak Irak pada tengah tahun lalu "memberikan perhatian
khusus" pada kelompok bersenjata, yang bergerak di perbatasan, Bagdad
mengecam penembakan Iran atas desa di daerah Kurdistan di bagian utara Irak.
Irak menyatakan memanggil Duta Besar Iran ke Baghdad dan memperingatkan
mengenai "dampak buruk" jika serangan seperti itu terus dilakukan.
Teheran tidak pernah memastikan atau membantah soal serangan lintas perbatasan
itu.
Pada akhir Agustus 2009, pasukan khusus Pengawal Revolusi Iran menewaskan 26
pemberontak Kurdi di bagian baratlaut negara itu, kata kantor berita Fars
mengutip keterangan komandan pasukan itu.
"Dalam gerakan pembersihan di propinsi Azerbaijan Barat dan Kurdistan
terhadap kelompok teroris dan kontra-revolusi, 26 pemberontak tewas," kata
Mohammad Takpoor, yang disebut Fars sebagai komandan pasukan darat Pengawal
Revolusi.(*)
Keterangan :
Penalaran : Komouleh adalah
nama bagi Kelompok Hidup Bebas Kurdistan (PJAK), cabang Partai Pekerja
Kurdistan (PKK), yang mengangkat senjata pada 1984 untuk memperjuangkan tanah
air suku di Turki tenggara
Argumentasi : Iran adalah
negara berpenduduk sebagian besar muslim Syiah, sementara sebagian besar orang
Kurdi adalah muslim Sunni.
11.
Ketinggian Air Normal, Sampah Menumpuk di Depok
Minggu, 21 Februari 2010 - 20:17 wib
Banjir di Jakarta (Foto: Koran SI)
DEPOK - Malam ini, warga Ibukota Jakarta tak perlu cemas dengan kemunginan
banjir kiriman dari hulu seperti Bogor dan Depok. Pasalnya, ketinggian air di
pos pemantau air Depok saat ini dalam keadaan normal yakni setinggi 140
centimeter.
Meskipun, status bisa saja berubah menjadi siaga empat jika tinggi air sudah di
atas angka 200 centimeter. Hal itu tentunya dipengaruhi oleh curah hujan di
kawasan Puncak, Ciawi, Bogor.
Meski normal, namun derasnya debit air kali Ciliwung setiap hari membawa sampah
yang tersangkut di sekitar jembatan pos pemantau ketinggian air. Sampah berupa
sampah plastik, batang pohon bambu, kayu, hingga kasur kapuk.
"Sekarang normal, paling tinggi hari ini hanya 145 centimeter, sampah
makin menumpuk sejak Jumat malam, tingginya sampai 3,5 meter," tutur Imih
petugas pos pemantau ketinggian air di Depok kepada okezone, Minggu
(21/02/2010).
Para petugas pos pemantau di Depok mengaku, akan mengangkat tumpukan sampah
tersebut jika arus air tidak terlalu deras. Meski tidak begitu mengganggu
jalannya arus, namun sampah tersebut selalu diangkat secara swadaya tanpa
dibantu Pemerintah Kota.
Sementara itu, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok menyebutkan,
sedikitnya terdapat 15 titik banjir yang tersebar di 11 kecamatan. Banjir di
Depok umumnya disebabkan oleh sistem drainase yang buruk serta tumpukan
sampah.(ded)
keterangan :
Argumentasi : Para petugas pos pemantau
di Depok mengaku, akan mengangkat tumpukan sampah tersebut jika arus air tidak
terlalu deras
Penalaran : Malam ini, warga
Ibukota Jakarta tak perlu cemas dengan kemunginan banjir kiriman dari hulu
seperti Bogor dan Depok
Sumber
: