Analisis Jurnal “PENGARUH PERAN
KOMITE AUDIT, PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT INTERNAL DAN PELAKSANAAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN “
Ringkasan Jurnal :
Judul : PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT, PENGENDALIAN
INTERNAL,
AUDIT INTERNAL DAN PELAKSANAAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN
Penulis : Gusnardi
Universitas : Fakultas Ekonomi Universitas Riau
No. Jurnal : Ekuitas Vol. 15
No. 1 Maret 2011: 130 – 146
Abstrak
The needs for good corporate governance in the last ten
years have been evidenced, especially after the failure of some big companies.
In Indonesia, the good corporate governance become more important since this
country experienced a multi dimension crisis at the middle of the 1997, where
all government agents and private enterprises were required to implement the
corporate governance. The purpose of this research is to explore the influence
of audit committee role, internal control, internal audit, and good corporate
governance implementation simultaneously and partly on the fraud prevention over
the state-owned companies. This research was conducted by census methods over
13 public BUMN in Indonesia. The data used in this research were primary data
collected by questioners. The research respondents were audit committee
chairman, financial director, internal audit department chairman, and corporate
secretary. The validity and reliability of the data was tested before
hypothesis testing. The data analysis for hypothesis testing was the path analysis.
This research concludes the of audit committee role, internal control, internal
audit, and good corporate governance implementation
influential significant to Fraud prevention the
state-owned companies in Indonesia. From this research expressed that optimal
from audit committee role, internal control exercise, internal audit and good
corporate governance implementation can prevent the happening of fraud prevention
over the state-owned companies in Indonesia.
Keyword: audit committee, internal control, internal
audit, good corporate governance, and fraud.
Latar Belakang
Perhatian dunia usaha terhadap Tata Kelola Perusahaan
meningkat sejak negara-negara di Asia di hantam krisis ekonomi pertengahan
tahun 1997 dan terbukanya skandal keuangan perusahaan raksasa dunia, termasuk
Enron Corporation, Worldcom, dan Global Crossing. Krisis ini berdampak sangat
luas terutama dalam merontokkan rezim-rezim politik yang berkuasa di Korea
Selatan, Thailand, dan Indonesia. Ketiga negara yang diawal tahun 1990-an
dipandang sebagai “Macan Asia” harus mengakui bahwa pondasi ekonomi mereka
rapuh, yang akhirnya berujung pada krisis keuangan, ekonomi dan akhirnya
merambat ke krisis politik. Hasil analisis yang dilakukan berbagai organisasi
internasional dan regulator pemerintah di banyak negara menemukan sebab utama
terjadinya krisis ekonomi tersebut adalah karena lemahnya pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan (GCG) di banyak perusahaan termasuk BUMN dan BUMS di
Indonesia. Untuk perusahaan yang dikelola pemerintah atau sebagian kepemilikannya
dikuasai pemerintah (BUMN) bahkan sudah diatur supaya dalam pelaksanaan
kegiatannya harus berpedoman kepada corporate governance. Sehubungan dengan
penerapan GCG pada BUMN, dari hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang dilakukan pada 16 BUMN selama bulan
Oktober 2002 sampai Mei 2003, ternyata hanya enam perusahaan BUMN yang memiliki
kinerja baik. Dari hasil audit BPKP tersebut bahwa komitmen BUMN untuk
menerapkan Tata Kelola Perusahaan masih rendah. Upaya yang dilakukan pemerintah
dalam mewujudkan pelaksanaan GCG guna memperbaiki kinerja perusahaan, khususnya
BUMN di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor: KEP-117/MMBU/2002 Tentang Penerapan Praktik Tata Kelola
Perusahaan Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang mewajibkan BUMN
menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara konsisten. Untuk dapat melaksanakan
Good Corporate Covernance sebagaimana yang diharapkan semua pihak terutama di
BUMN-BUMN diperlukan peran yang optimal dari Komite Audit, Pengendalian
Internal dan Audit Internal. Dengan terlaksananya corporate governance
diharapkan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan kecurangan yang selama ini
merugikan mayoritas BUMN dapat dikurangi bahkan dihindari. Berdasarkan uraian
di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu; apakah peran Komite Audit,
Pengendalian Internal, Audit Internal, dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
berpengaruh terhadap pencegahan Kecurangan pada BUMN Terbuka di Indonesia. Sedangkan
tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh peran Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal, dan Pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan terhadap pencegahan Kecurangan baik secara simultan
maupun secara parsial pada BUMN Terbuka di Indonesia. Dengan tercapainya tujuan
penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan publik yang memiliki Komite Audit
dapat merupakan kegunaan
praktis untuk menjadi masukan sejauh mana pengaruh peran
Komite Audit, Internal Control dan Internal Audit dapat menunjang pelaksanaan
Good Corporate Governance dan pencegahan Fraud.
2. Dapat memberikan kontribusi secara ilmiah dan
pengembangan teori-teori yang telah ada, mengenai ilmu auditing, Internal
Control, Internal Audit, Fraud Auditing dan Corporate Governance.
3. Bagi pendidikan tinggi dapat dijadikan bahan masukan
dan sumbangan pemikiran dalam melengkapi bahan bacaan/literatur bidang
akuntansi dan manajemen.
Variabel Penelitian
·
Variabel
Independen : Komite Audit (X1), Internal
Control (X2), Internal Audit (X3).
·
Variabel
Dependen : Pelaksanaan GCG (Y),
Pencegahan Fraud (Z).
Metodologi Penelitian
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian
verifikatif, yaitu penelitian
yang berupaya menguji jawaban masalah yang bersifat
sementara (hipotesis) berdasarkan teori tertentu. Untuk itu, metode penelitian
yang digunakan adalah explanatory survey yaitu penelitian dengan menggunakan
populasi untuk menjelaskan hubungan antar variabel pada populasi tersebut.
Sehubungan dengan jenis penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan
adalah metode survei. Penelitian yang menggunakan metode survei memiliki
ciri-ciri terkait dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu bersifat deskriptif dan
juga verifikatif, data dikumpulkan dari sampel yang telah ditentukan, data
variabel penelitian diperoleh dengan menggunakan alat pengumpulan data
tertentu, yaitu kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1995). Penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh peran Komite Audit,
Pengendalian Internal dan Audit Internal dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
dan pencegahan Kecurangan pada BUMN Tbk di Indonesia. Penelitian ini dilakukan
pada BUMN Terbuka yang tercatat dan telah membentuk Komite Audit di Bursa Efek
Jakarta (BEJ). Pemilihan objek tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa pembentukan
Komite Audit sudah diwajibkan oleh Bapepam dan BEJ bagi perusahaanperusahaan yang
go public dalam rangka mencapai Tata Kelola Perusahaan yang saat ini sudah
menjadi tuntutan bagi perusahaan-perusahaan yang akan masuk tercatat di BEJ. Untuk
menganalisis data dalam penelitian ini digunakan analisis jalur (path analysis)
dengan bantuan Software Lisrel 8.30. Penggunaan analisis jalur dengan
pertimbangan bahwa pola hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah
bersifat korelatif dan kausalitas. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis
jalur digunakan karena secara konseptual antar variabel independen memiliki
hubungan. Dengan analisis jalur dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen baik langsung maupun tidak langsung. Mempermudah pemahaman
atas variabel dalam penelitian ini, maka setiap variabel dirumuskan dalam
simbol.
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat: Lawrence
etc. (2000), dan Indra Safitri (2002) mengatakan bahwa seluruh keputusan yang
dibuat oleh komisaris independent, tidak terpisahkan dari berjalannya mekanisme
Pengendalian Internal ditubuh emiten termasuk adanya Komite Audit, Abbott
(2000) mengatakan bahwa Komite Audit yang ahli berhubungan positif dengan
kualitas laporan keuangan, dan Cattrysse (2002) menyatakan bahwa Auditor
Internal yang baik dapat mencegah Kecurangan. Dari besarnya pengaruh variabel
independen tersebut terhadap pencegahan kecurangan, ternyata pengaruh yang
paling besar adalah pengaruh pelaksanaan tata kelola perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan tata kelola perusahaan pada BUMN
Tbk. di Indonesia maka akan dapat mencegah terjadinya kecurangan lebih dini.
Analisis Jurnal
Untuk pengambil kebijakan seperti BEJ dan Bapepam LK,
sesuai dengan ketentuan kewajiban bagi perusahaan publik tentang penerapan Tata
Kelola Perusahaan, agar selalu mengawasi perusahaan/emiten dalam menerapkan
Tata Kelola Perusahaan, terutama tentang code of corporate governance, yang
menyajikan pedoman kepada BUMN Tbk. di Indonesia tentang penerapan Tata Kelola
Perusahaan. Serta menjadi masukan seberapa jauh peraturan Bapepam LK dan BEJ
telah ditaati oleh emiten sebagai dasar untuk menerapkan sanksi bagi emiten
yang belum atau tidak menerapkan Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan aturan
yang berlaku. Dengan harapan bahwa perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan
Tata Kelola Perusahaan dengan baik akan dapat mencegah praktik kecurangan yang
merugikan banyak pihak.
Nama : Irma Hidayati Ginting
NPM : 23211695
0 komentar on "Tugas 3 Analisis Jurnal Kecurangan (Softskill)"
Posting Komentar